Rabu, 11 Februari 2015

FAS Menyeruak di Tengah Padatnya Lini Tengah Arema

Wearemania.net - Perekrutan Ferry Aman Saragih sempat mengundang tanya bagi sebagian besar Aremania. Betapa tidak datangnya FAS sebutannya membuat lini tengah Arema semakin sesak setelah sebelumnya Singo Edan merekrut Sengbah Kennedy dan mempromosikan pemain Arema u21 Oky Derry. Ferry yang memiliki posisi natural sebagai gelandang serang harus bersaing dengan Dendy Santoso dan Sengbah Kennedy untuk berebut satu tempat di starting line up Singo Edan.
Sempat memperkuat Arema di ISL 2012, Ferry menjadi pilihan utama di paruh pertama kompetisi untuk menyokong Marcio Souza di depan. Perombakan pemain besar-besaran yang dilakukan di paruh musim kedua tidak lantas membuatnya tersingkir. Kolaborasinya di lini tengah bersama Alain Nkong mampu menyelamatkan Arema yang sempat terpuruk di paruh pertama kompetisi dari ancaman degradasi. Di tahun 2013 namanya disebut sebagai salah satu pemain yang dipertahankan manajemen namun kedatangan RD yang membawa gerbong pemainnya dari Pelita membuatnya urung dipertahankan. FAS akhirnya berlabuh di Perseba Super Bangkalan yang bermain di Divisi Utama dan menyelesaikan musim dengan catatan 18 kali bermain serta mencetak 3 gol. Dibelinya lisensi Perseba Super oleh Pusamania Borneo FC di musim 2014 turut pula membawanya menyeberang ke Samarinda. Mencatat 2014 menit bermain FAS tampil dalam 23 pertandingan dan turut menyumbang 3 gol untuk membawa PBFC menjuarai Divisi Utama sekaligus promosi ke ISL di musim ini.
Awal periode kedua karirnya di Arema diawali dengan statemen kesiapannya untuk duduk di bangku cadangan sekaligus mencoba mengeluarkan kemampuan terbaik untuk berebut satu tempat di line up Singo Edan. Keluarnya Gustavo Lopez yang menjadi ruh permainan Arema musim lalu membuat tim pelatih Singo Edan memutar otak untuk menemukan formula terbaik di lini tengah. Kesempatan yang diberikan duo Suharno dan Joko Susilo untuk unjuk kemampuan pun berhasil dijawabnya dengan baik. Menepinya Juan Revi karena cedera di awal turnamen pramusim SCM Cup membuat duet Suharno dan Joko Susilo bereksperimen untuk menempatkannya di depan lini belakang mengisi posisi yang ditinggalkan Revi, berbeda dengan posisi naturalnya sebagai gelandang serang.
Di dua pertandingan awal SCM Cup melawan Mitra Kukar dan Persela Ferry, mulai melakoni peran barunya, dengan posisi asli sebagai gelandang serang kemampuan bertahan yang ditunjukkannya masih belum cukup baik dengan hanya mencatatkan 1 tackle sukses dari 7 kali percobaan serta 2 intercept dan 2 clearance. Masih belum maksimalnya performa Sengbah Kennedy membuat duo Suharno dan Joko Susilo kembali bereksperimen dengan menempatkan 3 gelandang sekaligus di depan Juan Revi dipertandingan melawan Sriwijaya dan Persib Bandung. Menggalang lini tengah bersama Hendro Siswanto, Ahmad Bustomi dan Gede Sukadana, FAS menunjukkan kelasnya, pemain yang dominan menggunakan kaki kiri ini selalu tampil penuh di dua pertandingan tersebut. Kepercayaan yang diberikan duo Suharno dan Joko Susilo dibayar dengan determinasi tinggi yang ditunjukkannya di lapangan. Catatan 85 persen umpan sukses menggambarakan kualitasnya sebagai pengumpan yang baik kehadiranya membuat lini tengah Singo Edan dipenuhi pengumpan pengumpan jitu untuk menjamin aliran bola yang lancar ke lini depan. Di sepertiga lapangan akhir sendiri Ferry mencatat 10 umpan sukses dari 11 umpan yang dilepaskannya plus satu umpan kunci untuk memanjakan lini depan Arema.
Dengan prestasinya membawa Pusamania Borneo FC menjuarai divisi utama musim lalu dan performanya pada pramusim pantas bila kita semua berharap performanya akan semakin meningkat sepanjang musim. Kehadirannya terbukti mampu menawarkan opsi baru bagi permainan Arema. Bila terus menunjukkan penampilan yang baik bukan tidak mungkin satu tempat di starting eleven Singo Edan akan menjadi milik pemain bernomor punggung 94 ini.

Ditulis Oleh: Arema Statistik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar