Kamis, 12 Februari 2015

Aremanita Ini Ingin Jadi Ahli Gizi Arema

Wearemania.net - Sebuah mimpi mulia coba dilambungkan tinggi ke angkasa oleh Ardisya Fajarningtyas. Aremanita Surabaya ini ingin menjadi ahli gizi yang bekerja untuk skuat Arema, klub kebanggaannya.

Setidaknya, gadis 23 tahun ini punya modal yang bagus untuk menjadi seorang ahli gizi sebuah klub sepakbola. Tiga tahun silam, Aremanita kelahiran 22 Januari 1992 ini telah menyelesaikan pendidikan D3 di jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Malang.

Saat ini, sehari-hari Aremanita yang mengaku sebagai pengidola Sunarto ini hidup di tanah rival, Surabaya. Disya, sapaan akrabnya, bekerja di sebuah rumah sakit swasta di kandang Persebaya sebagai konsultan gizi.

"Sebenarnya awalnya dulu tidak diizinkan oleh orang tua. Tapi namanya juga ingin mencari pengalaman di luar kota, sekalian untuk belajar hidup mandiri," tutur Disya saat ditemui WEAREMANIA di rumahnya di kawasan Bumiayu, Malang.
  Seperti kota besar pada umumnya, hidup di Surabaya butuh perjuangan keras bagi seorang Aremanita seperti Disya. Namun cap sebagai "rival abadi" Bonekmania selaku penguasa kota, tak membuat gadis yang juga mengaku sebagai Milanisti ini gentar.

Ya, rekan-rekan kerjanya memang kebanyakan merupakan pendukung setia Persebaya yang terlanjur berlabelkan "musuh besar" Aremania. Tak jarang Disya mendapatkan bully secara verbal dari mereka di tempat kerja.

"Pernah waktu nobar (nonton bareng) semifinal ISL 2014 kemarin saat Arema kalah dari Persib Bandung, banyak teman saya Bonek yang pastinya mendukung Persib (sebagai solidaritas kepada sahabatnya, Viking) pada mencemooh saya," aku sulung empat bersaudara ini.

Namun demikian, alumni SMA Negeri 2 Malang ini belum pernah mendapatkan intimidasi secara fisik dari para Bonek. Menurutnya, pandai menjaga sikap, sopan, dan santun menjadi kunci utama sukses mencari penghidupan di tanah rival.

  Tinggal jauh di kota pahlawan tak membuat Disya lupa pada lima huruf kesayangannya, Arema. Puluhan kilometer jarak Surabaya - Malang selalu ditempuhnya kala Arema melakoni laga kandang di Stadion Kanjuruhan Malang.

Seperti di ISL musim lalu, dari seluruh laga kandang, gadis penyuka bakso ini hanya absen dua kali datang ke stadion. Tribun VIP hampir pasti menjadi tempat pilihannya dalam mendukung Arema berlaga.

"Sebenarnya saya suka juga di tribun ekonomi, tapi dulu pernah punya pengalaman buruk. Handphone saya jadi korban copet, jadi agak malas ke ekonomi lagi. Apalagi kalau musim hujan, atau pas nonton bareng teman-teman sesama Aremanita," ujar pemilik rambut ikal ini.

Sebagai bukti loyalitasnya, tiga laga Arema di babak penyisihan Grup B SCM Cup 2015 pun dihadirinya. Bahkan di laga kedua, saat menjamu Persela Lamongan (20/1), Disya sempat berpacu dengan waktu menggunakan sepeda motornya dari Surabaya.

FIKSI: I Love You, Capt!!

Wearemania.net - Sore ini suasana Stadion Gelora Sriwijaya Palembang masih seterik kemarin saat aku melakukan liputan sesi uji lapangan tim Arema dan Persib Bandung yang nanti malam akan bertanding di final Inter Island Cup. Seharusnya terik itu bisa sedikit diteduhkan oleh senyum gadis yang saat ini duduk di sebelahku, di tribun media. Sayang, saat ini paras manisnya tertutup oleh mendung yang bergelayut di mukanya.
Kupandangi terus gadis yang tatapannya tak lepas dari para pemain Persib yang sedang melakukan pemanasan di sisi lapangan sebelah utara. Matanya terus mengikuti sesosok pemain Maung Bandung bernomor 10.
"Mai, sudahlah jangan dilihatin terus," sapaku singkat, namun tak membuyarkan lekat tatapan hangatnya pada pria yang kupastikan hingga saat ini masih tersimpan indah dalam memori gadis itu.
"Move on Mai," sapaku lagi, kali ini sambil mencoba menyenggol bahu mungilnya. Namun gadis yang kupanggil Mai itu tak bergeming.
"Aku masih gak percaya," gumamnya pelan. "Loyalitasnya tergadaikan!!"
Kukernyitkan dahi, mencoba mencerna sepatah dua patah kata yang digumamkannya. Otakkku langsung tertuju pada semusim lalu, saat di mana pria pemilik nomor 10 itu masih sering kuwawancarai. Ya, semusim lalu kuingat dia mengemban ban kapten tim Arema U-21.
Aku sadar, aku pun yakin bahwa ucapan si Mai bukan hanya sebatas kekecewaan sebagai seorang fans kepada bintang idolanya. Yang aku tahu, ada kisah kasih di antara mereka berdua, dulu. Setidaknya itu yang pernah kudengar dari cerita Mamanya.
*******
Suatu siang, saat tak sengaja aku mampir ke rumah si Mai, ketika gadis itu masih berada di kampusnya, Mamanya menemuiku. Beliau banyak cerita tentang hubungan putrinya dengan si kapten, maksudnya mantan kapten tim Arema U-21 itu.
"Kadang saya bingung juga sama kedua anak itu. Saya tahu kalau si Mai masih sayang sama dia, bagitu juga mantannya itu. Tapi keduanya saling gengsi dengan prinsip dan ego masing-masing," ungkap Mama Mai.
Wanita paruh baya itu tak tahu jika putri cantiknya dan mantan yang diomongkannya itu bisa kenal dekat karena aku. Ya, sebenarnya itu hanya usahaku untuk balas budi pada si kapten yang karenanya aku jadi dekat dengan seorang gadis yang kemudian menjadi kekasihku dan saat ini telah menjadi masa laluku.
"Yang saya tahu si Mai itu berusaha membenci mantannya itu, tapi semakin dia berusaha membencinya maka dia akan semakin kangen. Itu kenapa sampai saat ini dia belum bisa membuka hatinya untuk cinta lain," kata-kata Mama Mai sejenak mengecilkan harapanku.
*******
Sentuhan tangan di pundak menyadarkanku dari lamunan. Tanpa kusadari seluruh pemain kedua kesebelasan yang akan bertanding malam ini telah masuk kembali ke ruang ganti. Sesi pemanasan telah usai.
"Nih DSP dari Pengawas Pertandingan," ujar Mai lembut sambil menyerahkan selembar Daftar Susunan Pemain Arema vs Persib Bandung.
Kuambil lembaran putih itu dan kubaca. Ada nama Sulaiman Budi Hermansyah di starting lineup Persib malam ini. Ya, playmaker muda eks kapten Arema U-21 yang disebut Mai sebagai pengkhianat tersebut.
"Main juga dia rupanya," kata Mai sambil melirik DSP di tanganku. Wajahnya masih sedatar yang tadi. Aku hanya membalasnya dengan seutas senyuman.
"Seharusnya namanya ada di lineup tim Arema ya," ujarku sejurus kemudian. Kerdipan mata si Mai seolah menyetujui kalimatku barusan.
Yang kutahu memang demikian. Dalam sebuah wawancara semusim silam, Sulaiman pernah bercerita tentang mimpi besarnya menjadi pemain Arema kelak. Tak heran, karena memang Arema tim yang difavoritkannya sejak kecil. Bahkan untuk mewujudkan mimpinya itu, dia merintis karir sepakbola sejak di Akademi Arema.
Namun, kebijakan manajemen tim kebanggaannya itu justru yang menghancurkan mimpi besarnya!!
*******
Sore ini adalah latihan perdana tim Arema usai menjalani libur panjang kompetisi. Liputanku jadi menarik karena selain rasa penasaran melihat siapa-siapa saja pemain lawas yang dipertahankan, juga soal pemain anyar yang bargabung musim ini. Namun bukan hanya itu yang membuatku penasaran.
Aku ingin membuktikan janji manajemen musim lalu yang akan menaikkelaskan dua sampai tiga pemain Arema U-21 ke tim senior. Pikirku tak jauh-jauh, pasti salah satunya adalah si kapten, Sulaiman. Tapi, ternyata pemain 21 tahun itu tak ada dalam skuat senior yang sore ini berlatih di sebuah lapangan futsal.
"Iya Sam, aku gak masuk dalam proyeksi tim senior, padahal sudah dijanjikan sejak dua musim terakhir ini," terang Sulaiman sepekan kemudian.
"Terus rencanamu selanjutnya?" tanyaku singkat. Hening sejenak.
"Gak tahu Sam. Mungkin aku tetap akan bertahan di Malang, setidaknya sampai ada klub yang mau menampungku," jawabnya.
*******
Rasa penasaranku pada kisah kasih Mai dengan si mantan kapten Arema U-21 itu membuncah. Tanpa sadar bibirku mengeluarkan pertanyaan pada gadis berkaus biru bertuliskan Aremanita yang masih setia duduk di sebelahku itu, "Kok bisa sih dia memilih menyeberang ke Bandung, dan meninggalkan gadis yang sangat mencintainya ini?"
Sejenak Mai terhenyak. Tatapan tajamnya kini beralih tertuju ke kedua bola mataku. Tersirat keengganan menjawab pertanyaanku yang membangkitkan kenangannya bersama sang mantan.
Sebenarnya, tanpa dijawab pun aku sudah tahu alasannya pergi meninggalkan Malang, Arema dan juga Mai.
"Aku gak mau pacaran dulu Sam. Masih banyak tanggungan, harus menghidupi Ibu, apalagi Bapak sudah sakit-sakitan, adik-adik juga butuh biaya sekolah," jawab Sulaiman kala kutanya soal hubungannya dengan Mai, sesaat sebelum dirinya memutuskan pergi ke Bandung.
"Gak kasihan sama Mai? Bukannya kamu sayang banget sama dia?" tandasku. Tapi tak ada respon dari Sulaiman.
Gelegar suara MC pertandingan yang membacakan Daftar Susunan Pemain menggunakan sound sistem lagi-lagi membuyarkan lamunanku. Saat nama Sulaiman Budi Hermansyah disebut, sekilas kulihat mimik wajah Mai yang masih duduk di sebelahku tampak bercampur aduk antara benci dan rindu. Ya, dia rindu masa-masa kebersamaan dengan mantannya itu, tapi dia benci karena sama sekali tak tahu alasan kenapa Sulaiman meninggalkannya begitu saja tanpa ada kata putus atau sekedar berpamitan.
Tapi aku juga paham loyalitas dan cintanya berbenturan dengan pengabdiannya pada keluarga yang dicintainya. Dan itu yang tak dipahami, atau lebih tepatnya gak diketahui oleh Mai sebagai orang yang sebenarnya sangat menyayanginya.
Mendadak udara malam Palembang berubah menjadi dingin dan kering. Kulepas jaketku dan kusangkutkan di kedua bahu Mai. Gadis berbibir mungil itu kembali terhenyak.
"Aduh, gak usah Sam," ujarnya seraya menepis uluran tanganku. "Pakai saja, aku biasa seperti ini kalau di stadion".
"Gak. Lebih baik aku yang kedinginan daripada gadis yang kusayangi yang kedinginan," jawabku singkat. Mai kembali terhenyak, seolah tak menyangka aku bakal berkata demikian.
"Aku memang belum bisa menggantikan sosoknya di hatimu, tapi tolong jangan tolak niat baikku untuk mengobati rasa sakit hatimu," ucapku lirih sambil kembali memakaikan jaket di badan Mai seiring peluit wasit tanda kick off babak pertama final Inter Island Cup antara Arema vs Persib Bandung malam ini.
TAMAT

Rabu, 11 Februari 2015

Dua Tato Gratis Untuk Arema Dewata

Wearemania.net - Ada cara berbeda yang dilakukan oleh Arema Dewata dalam merayakan momen Arema juara di tiga ajang pra-musim. Seperti yang dilakukan pemilik VOX Barbershop n Tattoo yang membuka tato gratis untuk Aremania.

Rumah tato yang terletak di Jalan Pulau Bangka Nomor 12 Pedungan, Denpasar, Bali ini langsung diserbu Aremania usai final Inter Island Cup (1/2). Namun hanya dua orang Aremania saja yang beruntung tubuhnya mendapat rajah logo Arema Dewata gratis.

Adalah Yunus dan Agung, dua orang Arema Dewata yang beruntung mendapatkan kesempatan tersebut. Keduanya mengaku senang karena bisa mengekspresikan kecintaannya pada Arema dengan menghiasi tubuh mereka dengan tato.

"Free tattoo ini merupakan salah satu bentuk loyalitas kami sebagai Aremania kepada klub kebanggaan kami Arema yang baru saja menjadi juara turnamen pra-musim," ujar Resza, tattooist yang mengerjakan dua free tattoo untuk Arema Dewata tersebut.

Aremania asal Tidar yang telah lama merantau di Pulau Dewata ini berpesan agar seluruh Aremania di tanah rantau untuk senantiasa menjaga kekompakan. Meski tak selalu bisa mendukung Arema langsung di stadion namun mereka juga punya loyalitas yang tanpa batas.

2015_02_04_tatto-arema_dewata-5vmvk

Ngintip Sinamnya Aremanita Kediri di Kanjuruhan

Wearemania.net - Lahir di Kediri tak serta merta membuat Silvi Atgi Septina menjadi suporter Persik Kediri. Dara 22 tahun ini justru membaptis dirinya menjadi seorang Aremanita.

Silvi, panggilan akrab ongis sinam satu ini, mengaku belum lama menyukai Arema. Kegilaannya pada Arema bisa dibilang tidak disengaja.

"Saya senang melihat permainan Arema di lapangan, juga Aremania-nya yang kompak mendukung di tribun," ungkap Silvi kepada WEAREMANIA.
aremanita

Bagi Silvi, setiap aksi Aremania menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi begitu gadis lulusan Stikes Pemkab Jombang ini dapat kesempatan menonton langsung ke Stadion Kanjuruhan.

Laga Arema menjamu Barito Putera di Indonesia Super League (ISL) 2012-2013 (1/9) menjadi momen perdananya menginjakkan kaki di tribun 4 Kanjuruhan. Rasa takjub langsung membius otaknya kala itu.

"Amazing, pertama sama temanku disuruh tutup mata, naik ke tangga lalu sampai ujung tangga disuruh buka mata pelan-pelan. Saya hanya terdiam melihat begitu banyak suporter bernyanyi, sampai saya merinding," imbuhnya.



Sebagai Aremanita, Silvi juga punya harapan untuk klub kebanggaannya, juga untuk sesama suporter. Pendek kata, pengidola Juan Revi ini ingin Arema kembali mengangkat trofi juara di musim ini.

Menurut gadis yang memiliki hobi fotografi ini, titel juara akan membuat Arema bisa lebih menjadi kebanggaan suporter. Sebab, prestasi menjadi salah satu daya tarik sebuah klub.

"Untuk Aremania dan Aremanita, tetap jaga kekompakan, jangan mudah terpancing emosi, kita satu tujuan untuk Arema," pungkas calon bidan tersebut.

Aremania Jabodetabek Gagas Deklarasi Suporter Damai

Wearemania.net - Aremania dari kawasan Jabodetabek dan sekitarnya berkumpul di Lapangan Jatake Tangerang, Rabu (17/12). Mereka tengah merencanakan agenda pertemuan yang lebih besar lagi dalam rangka deklarasi suporter damai.
Acara yang dihelat mulai pukul 19.00 WIB itu berlangsung sederhana namun penuh kekeluargaan. Bahkan, perwakilan Aremania dari berebagai korwil turut berpartisipasi dalam pertemuan itu.
"Kami Aremania mengagendakan bersatunya seluruh elemen suporter di Indonesia, khususnya yang berada di DKI Jakarta dan sekitarnya," ujar Irul, perwakilan Aremania Bogor Bersatu (ABB) yang turut hadir.
Agenda deklarasi suporter damai itu sendiri digagas oleh Anto Baret dkk selaku sesepuh Arema Batavia. Rencananya deklarasi tersebut bakal digeber pada bulan Maret tahun depan.
"Tujuannya untuk mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan suporter di Tangerang dan sekitarnya pada umumnya, serta Aremania khususnya," imbuh Joni, salah seorang pengurus ADGB (Arema Djakarta Generasi Biru).



aremania jabodetabek

Berikut ini perwakilan Aremania yang hadir.
Sam Anto baret (sesepuh Arema Batavia)
Sam Harie Pandiono (Duta Aremania)
Sam Viky (film DBA)
Ebes Solikin Tanah Abang (Sesepuh Arema Jakarta)
Ebes Sudarmadji Tangerang
Ebes Budi Tangerang
Ebes Widodo Serang
Ebes Eko Hygam Tangerang
Arema Netnab Raya
Arema Tangerang
Arema Djakarta Generasi Biru
Arema BSD
Aremania Kota Baja Cilegon
Arema Bulungan
Arema Hygam Tangerang
Arema Bekasi
Arema Cikarang
Arema Batavia Manggarai
Arema Cengkareng
Aremania wilayah Tangerang dan sekitarnya.
Berikut ini elemen suporter di Tangerang yang turut hadir.
Benteng Viola
Pasoepati
Paser bumi
Snex
Slemania
Lanus Batavia
Kiriman Khoirul Rohman Aremania Bogor Bogor Bersatu

Panpel Arema Siapkan Ruang Kesehatan Untuk Suporter

Wearemania.net - Panpel Arema berupaya meningkatkan pelayanan terhadap suporter yang mendukung langsung tim kebanggaannya di tribun Stadion Kanjuruhan. Salah satunya dengan mengupayakan adanya ruang medis khusus Aremania.

"Selain lampu dan drainase lapangan, untuk musim ini Panpel juga menyiapkan ruang medis baru untuk pemain dan suporter," terang Ketua Panpel Arema, Abdul Haris kepada WEAREMANIA.
Ruang medis untuk pemain dipersiapkan sekaligus sebagai tempat untuk melakukan tes doping. Hal itu menurut Haris sudah sesuai dengan standar yang diberlakukan oleh FIFA.

Sementara ruang medis untuk suporter dibuat karena belajar dari kendala tim medis di musim-musim sebelumnya. Mereka sering kesulitan dalam mengevakuasi ketika ada Aremania yang mengalami masalah medis di tribun.

"Kita juga menyiapkan Pintu C dengan menyekat lorongnya menjadi ruang medis untuk suporter. Jadi kalau ada suporter yang jatuh atau pingsan kita tidak lagi kesulitan untuk mengevakuasi," pungkasnya.

FAS Menyeruak di Tengah Padatnya Lini Tengah Arema

Wearemania.net - Perekrutan Ferry Aman Saragih sempat mengundang tanya bagi sebagian besar Aremania. Betapa tidak datangnya FAS sebutannya membuat lini tengah Arema semakin sesak setelah sebelumnya Singo Edan merekrut Sengbah Kennedy dan mempromosikan pemain Arema u21 Oky Derry. Ferry yang memiliki posisi natural sebagai gelandang serang harus bersaing dengan Dendy Santoso dan Sengbah Kennedy untuk berebut satu tempat di starting line up Singo Edan.
Sempat memperkuat Arema di ISL 2012, Ferry menjadi pilihan utama di paruh pertama kompetisi untuk menyokong Marcio Souza di depan. Perombakan pemain besar-besaran yang dilakukan di paruh musim kedua tidak lantas membuatnya tersingkir. Kolaborasinya di lini tengah bersama Alain Nkong mampu menyelamatkan Arema yang sempat terpuruk di paruh pertama kompetisi dari ancaman degradasi. Di tahun 2013 namanya disebut sebagai salah satu pemain yang dipertahankan manajemen namun kedatangan RD yang membawa gerbong pemainnya dari Pelita membuatnya urung dipertahankan. FAS akhirnya berlabuh di Perseba Super Bangkalan yang bermain di Divisi Utama dan menyelesaikan musim dengan catatan 18 kali bermain serta mencetak 3 gol. Dibelinya lisensi Perseba Super oleh Pusamania Borneo FC di musim 2014 turut pula membawanya menyeberang ke Samarinda. Mencatat 2014 menit bermain FAS tampil dalam 23 pertandingan dan turut menyumbang 3 gol untuk membawa PBFC menjuarai Divisi Utama sekaligus promosi ke ISL di musim ini.
Awal periode kedua karirnya di Arema diawali dengan statemen kesiapannya untuk duduk di bangku cadangan sekaligus mencoba mengeluarkan kemampuan terbaik untuk berebut satu tempat di line up Singo Edan. Keluarnya Gustavo Lopez yang menjadi ruh permainan Arema musim lalu membuat tim pelatih Singo Edan memutar otak untuk menemukan formula terbaik di lini tengah. Kesempatan yang diberikan duo Suharno dan Joko Susilo untuk unjuk kemampuan pun berhasil dijawabnya dengan baik. Menepinya Juan Revi karena cedera di awal turnamen pramusim SCM Cup membuat duet Suharno dan Joko Susilo bereksperimen untuk menempatkannya di depan lini belakang mengisi posisi yang ditinggalkan Revi, berbeda dengan posisi naturalnya sebagai gelandang serang.
Di dua pertandingan awal SCM Cup melawan Mitra Kukar dan Persela Ferry, mulai melakoni peran barunya, dengan posisi asli sebagai gelandang serang kemampuan bertahan yang ditunjukkannya masih belum cukup baik dengan hanya mencatatkan 1 tackle sukses dari 7 kali percobaan serta 2 intercept dan 2 clearance. Masih belum maksimalnya performa Sengbah Kennedy membuat duo Suharno dan Joko Susilo kembali bereksperimen dengan menempatkan 3 gelandang sekaligus di depan Juan Revi dipertandingan melawan Sriwijaya dan Persib Bandung. Menggalang lini tengah bersama Hendro Siswanto, Ahmad Bustomi dan Gede Sukadana, FAS menunjukkan kelasnya, pemain yang dominan menggunakan kaki kiri ini selalu tampil penuh di dua pertandingan tersebut. Kepercayaan yang diberikan duo Suharno dan Joko Susilo dibayar dengan determinasi tinggi yang ditunjukkannya di lapangan. Catatan 85 persen umpan sukses menggambarakan kualitasnya sebagai pengumpan yang baik kehadiranya membuat lini tengah Singo Edan dipenuhi pengumpan pengumpan jitu untuk menjamin aliran bola yang lancar ke lini depan. Di sepertiga lapangan akhir sendiri Ferry mencatat 10 umpan sukses dari 11 umpan yang dilepaskannya plus satu umpan kunci untuk memanjakan lini depan Arema.
Dengan prestasinya membawa Pusamania Borneo FC menjuarai divisi utama musim lalu dan performanya pada pramusim pantas bila kita semua berharap performanya akan semakin meningkat sepanjang musim. Kehadirannya terbukti mampu menawarkan opsi baru bagi permainan Arema. Bila terus menunjukkan penampilan yang baik bukan tidak mungkin satu tempat di starting eleven Singo Edan akan menjadi milik pemain bernomor punggung 94 ini.

Ditulis Oleh: Arema Statistik

Getuk Ungkap Kondisi Penggawa Arema

Wearemania.net - Raut wajah Joko Susilo tampak sumringah ketika ditanya kondisi terkini skuat asuhannya. Pelatih Arema itu menyebut timnya dalam kondisi yang siap tempur menghadapi Indonesia Super League (ISL) 2015.

"Alhamdulillah, saya senang karena seluruh pemain dalam kondisi yang baik," terang pelatih yang akrab disapa Getuk itu kepada WEAREMANIA.
"Sementara untuk fitnes (kebugaran) dan conditioning (pengondisian)-nya juga cukup menggembirakan," imbuh juru taktik asal Cepu ini.

Pelatih berlisensi B AFC itu meminta skuatnya lebih fokus. Getuk terus menggembleng anak asuhnya untuk menyambut kick off ISL 2015 yang menyisakan kurang dari dua pekan lagi.
Dalam pantauan di sesi latihan terakhir, Senin (9/2), skuat Singo Edan sudah mulai lengkap. Tinggal Achmad Kurniawan yang cedera dan Ahmad Nufiandani yang ikut seleksi Timnas U-23 yang belum ikut berlatih.

Dendi Santoso Berlatih Terpisah dari Skuat Arema Lainnya

Wearemania.net - Ada yang sedikit berbeda dalam sesi latihan Arema Senin (9/2) sore. Dalam latihan yang dihelat di Stadion Gajayana Malang itu, Dendi Santoso tampak berlatih terpisah dari skuat Arema lainnya.

Winger Arema itu berlatih ringan di belakang gawang sisi utara. Dendi berlatih di bawah pengawasan dokter tim, Indrawan Dwantoro dan fisioterapis, Harmun Agussocha.
"Dendi Santoso mengalami masalah pada engkelnya," terang pelatih Arema, Joko Susilo ketika ditemui WEAREMANIA usai memimpin latihan.

"Cedera itu dideritanya sejak kemarin pada latihan terakhir (7/2) dalam sesi small game," imbuh legenda hidup tim kebanggaan Aremania era Galatama ini.
Untungnya, cedera itu tidak terlalu parah sehingga kemungkinan besar waktu pemulihannya tidak lama. Pemilik jersey nomor 41 itu punya cukup waktu sebelum kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 bergulir.

Manajemen Arema Ingin Launching yang Simpel

Wearemania.net - Manajemen Arema tak ingin direpotkan dengan acara launching tim yang serba ribet. Untuk itu, launching tim dan jersey Minggu (15/2) sore nanti bakal dikonsep sesimpel mungkin.
Skuat Singo Edan dijadwalkan melakoni laga ujicoba dalam acara launching di Stadion Kanjuruhan Malang. Klub Divisi Utama, Persepam Madura Utama dipilih sebagai lawan tanding Victor Igbonefo dkk.

"Arema itu klub sepakbola. Harusnya ya ada pertandingan dalam launching. Itu lebih mengena, sederhana dan menghibur suporter yang datang," terang General Manager Arema, Ruddy Widodo seperti dilansir Malang Post.
"Kita maunya launching sore hari saja. Biar tidak merepotkan suporter. Selesai launching, langsung bertanding. Setelah itu selesai. Tidak ribet, simpel," imbuh pria berkacamata tersebut.
Laga ujicoba ini bakal dihelat mulai pukul 16.00 WIB setelah acara launching tim dan jersey. Untuk laga ini, manajemen telah menyiapkan tiket seharga Rp 15 ribu untuk kelas ekonomi dan Rp 75 ribu untuk kelas VIP.

Victor Igbonefo Hanya Kapten Sementara Arema

Wearemania.net - Jabatan kapten yang diemban Victor Igbonefo selama jeda pra-musim ini ternyata hanya sementara. Sebab, susunan kapten tim Arema sendiri belum ditentukan.

Menurut Joko Susilo, tim pelatih Arema sudah mengantongi beberapa nama kapten tim. Namun mereka mengaku belum menentukan urutannya.

"Untuk kapten saya rasa kami belum tentukan susunannya. Tapi sudah ada beberapa nama yang kita punya," ungkap pelatih yang akrab disapa Getuk itu kepada WEAREMANIA.

"Nanti mungkin setelah tanggal 15 Februari (launching tim) kita segera umumkan siapa-siapa kapten 1, kapten 2, dan seterusnya," imbuh pelatih asal Cepu tersebut.

Musim lalu, Arema dikapteni oleh Ahmad Bustomi, Kurnia Meiga, dan Victor Igbonefo. Untuk kapten musim ini, penggawa Arema tetap diberikan kebebasan untuk memilih sendiri.

Cristian Gonzales Enggan Jadi Kapten Tim Arema

Wearemania.net - Dengan usianya yang mendekati kepala empat, Cristian Gonzales menjadi pemain yang paling senior di Arema. Namun itu tak serta merta membuatnya mau ketika ditawari menjadi kapten tim.

Senioritas pemain naturalisasi asal Uruguay itu diakui tim pelatih Arema bisa menjadi teladan bagi para pemain muda. Namun, si singa tua itu lebih memilih memberikan kesempatan kepada pemain lain untuk menyandang ban kapten.

"Meski terhitung paling senior di tim ini, tapi Gonzales tidak mau ditunjuk menjadi kapten tim, dia ingin main bebas saja di lapangan," terang pelatih Arema, Suharno kepada WEAREMANIA.
"Kendati demikian, sosok Gonzales tetap menjadi figur panutan bagi para pemain lainnya, terutama bagi para pemain junior." imbuh juru taktik asal Klaten ini

.
Hingga sepuluh hari jelang bergulirnya Indonesia Super League (ISL) 2015, Arema belum juga memiliki kapten tetap. Kemungkinan besar, pemilihan kapten bakal dilakukan setelah launching tim 15 Februari mendatang.

Sejarah Arema Hari Ini: 12 Februari

Wearemania.net - Ada peristiwa apa saja yang terjadi di tanggal 12 Februari dalam sejarah perjalanan Arema? Berikut ini WEAREMANIA telah merangkumnya spesial untuk pembaca setia.

12 Februari 2009

Tuan rumah PSMS Medan sukses ditahan imbang tanpa gol oleh Arema di lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2008-2009.

12 Februari 2013

Satu gol Pape Latyr di menit 42' membuat Arema menyerah 1-0 di kandang PSPS Pekanbaru. Itu merupakan kekalahan away ketiga skuat asuhan Rahmad Darmawan di ajang Indonesia Super League (ISL) 2012-2013.

Arema Cronus Rilis Skuat Musim 2015

Jajaran pelatih dan manajemen Arema Cronus menuntaskan perburuan pemain, dan sudah merilis nama yang bakal memperkuat tim Singo Edan di Indonesia Super League (ISL) musim depan.
Manajer umum Arema Ruddy Widodo mengungkapkan, 25 penggawa yang direncanakan bakal direkrut sudah berhasil didatangkan ke Kanjuruhan. Kondisi ini membuat waktu kurang lebih 1,5 bulan bakal digunakan untuk memantapkan kondisi.

Mantan penggawa Persiwa Wamena, Yao Rudy Abblode dan Sengbah Kennedy menjadi rekrutan terakhir Arema sebelum menatap persiapan menyongsong musim baru pada akhir pekan mendatang.
Abblode dan Sengbah menjadi pengganti Gustavo Lopez dan Alberto 'Beto' Goncalves yang hengkang di akhir musim 2014. Selain kedua pemain itu, wajah baru lainnya adalah mantan penggawa Persela Lamongan Suroso, Ahmad Noviandani (PSIS Semarang), Hasyim Kipuw (Persebaya Surabaya), dan Oky Derry (Arema U-21), serta Fabiano Beltrame (Persija Jakarta).
“Dua pemain asing ini adalah rekrutan terakhir Arema. Saat ini kami sudah punya 25 pemain dengan rincian empat kiper, dan 21 pemain. Saya kira sudah cukup untuk mengarungi dua kompetisi ISL dan Piala Indonesia. Sementara Piala AFC kan masih cadangan, jadi kami tidak memikirkan terlalu dalam,” ungkap Ruddy.

“Dalam berkompetisi, tim yang paling siap akan stabil, dan terus konsisten untuk menjadi juara. Kami ingin waktu yang ada ini digunakan untuk melakukan persiapan.”
“Kami sudah siap, dan akan segera melakukan pemusatan latihan, kecuali Purwaka Yudi yang sedang umroh. Pemain lain sudah siap berkumpul semua pada 27 Desember. Tidak minggu ini, karena kami juga memberikan kesempatan bagi pemain yang ingin merayakan Natal.”
Dari keterangan Ruddy, selama satu bulan ke depan, terutama Januari, Arema mengikuti sejumlah turnamen pramusim. Padatnya agenda itu pula yang membuat manajemen memilah turnamen apa saja yang bakal diikuti.

“Yang pertama, kami mohon maaf kepada panitia Piala Gubernur Jatim 2015, karena kami tidak bisa mengikuti undangan pertandingan. Sebab, di saat yang sama, kami mengagendakan pemusatan latihan di luar kota,” ucap Ruddy.
“Ada character building yang kami lakukan, dan harus diikuti oleh semua pemain dan pelatih. Turnamen preseason yang bakal diikuti Arema adalah SCTV  Cup, Trofeo Persija, dan final Inter Island.” (gk-48)

Berikut daftar 25 pemain Arema:
Kiper: Kurnia Meiga, Achmad Kurniawan, I Kadek Wardana, Utam Rusdiana.
Belakang: Victor Igbonefo, Fabiano Beltrame, Purwaka Yudhi, Suroso, Benny Wahyudi, Gilang Ginarsa, Hasyim Kipuw, Ahmad Alfarizi.
Tengah: Ahmad Bustomi, I Gede Sukadana, Oky Derry, Juan Revi, Hendro Siswanto, Sengbah Kennedy, Arif Suyono, Dendi Santoso, Ahmad Noviandani.
Depan: Sunarto, Abblode Yao Rudy, Cristian Gonzales, Samsul Arif.

Galeri Foto Pemain Arema


Ahmad Bustomi (Pemain Tengah)

Ahmad Nufiandani (Striker Sayap)

Yao Ruddy (Striker)

Oky Derry

Arif Suyono



Lanjut lain kali yo kerrr :)

Inilah Modal Ahmad Nufiandani Yakin Tembus Timnas U-23

Wearemania.net - Ahmad Nufiandani yakin bisa menembus skuat Timnas U-23 asuhan Aji Santoso. Sebab, winger 20 tahun itu punya modal kuat dari tim pelatih Arema.

Sebelum mengikuti seleksi Timnas Garuda Muda, pemain yang akrab disapa Dani ini mendapat wejangan dari pelatihnya. Suharno dan Joko Susilo memintanya berjuang maksimal.
"Tidak ada pesan khusus sih, seperti biasa, mereka berpesan agar saya tidak cepat puas, terus belajar dan berusaha keras," ujar Dani kepada WEAREMANIA.

Pemain yang pernah memperkuat Persatu Tuban di Divisi Utama itu mengaku tak mendapatkan motivasi berupa reward dari manajemen andai lolos seleksi. Namun hal itu tak mematahkan semangatnya.

Dani berada di Sidoarjo untuk mengikuti seleksi Timnas U-23 sejak Rabu (4/2) pekan lalu. Setidaknya, pemilik jersey nomor 17 itu berada di sana hingga 18 Februari nanti.

IB: BOPI Tak Berwenang Verifikasi Kontestan ISL

Wearemania.net - Sebuah pernyataan keras dilontarkan Iwan Budianto ihwal pernyataan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang menyebut Arema Cronus belum menuntaskan persyaratan legal mereka. Menurut CEO Arema Cronus, verifikasi pada kontestan ISL -termasuk Arema- bukan wewenang BOPI.

"Kami klub tidak punya garis komunikasi dengan BOPI," tukas Iwan.
"Kami anggota PSSI dan berkompetisi di bawah bendera PT Liga Indonesia. Tentunya semua komunikasi akan melalui PT Liga," sambungnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal BOPI, Heru Nugroho, menyebut ada tiga klub calon peserta Indonesia Super League 2015 yang belum memenuhi syarat legalitas. Selain Arema Cronus, BOPI juga memasukkan PersebayaSurabaya dan Pelita Bandung Raya ke kategori ini.

"Kami menemukan ada beberapa klub yang belum menyertakan dokumen pengesahan akta pendiriannya oleh Kemenkumham. Padahal kita tahu, setiap badan usaha baru dianggap legal jika sudah disahkan oleh Kemenkumham," papar Heru Nugroho.

Sementara itu, Iwan menambahkan bahwa manajemen Arema telah memenuhi lima aspek verifikasi.
"Sejauh ini tidak ada pertanyaan apa-apa dari PT Liga menyangkut 5 aspek kami yang telah disahkan," tandasnya.(den/ada)

Oky Derry: Jadi Pemain Arema Tak Ada yang Instan

Musim 2015 ini menjadi musim pertama Oky Derry Andryan bersama skuat senior Arema. Pemain tengah itu mengaku menikmati setiap proses yang dilaluinya di tim ini.

"Saya bersyukur bisa berada di tim senior. Ini merupakan kebanggaan tersendiri," terang Oky, seperti dilansir laman aremafc.com.


Pemain 22 tahun itu musim lalu bermain bersama Arema U-21 di kompetisi Indonesia Super League (ISL) U-21. Karirnya mengalami peningkatan kala dinaikkelaskan ke tim senior.

Butuh kerja keras darinya jika Oky ingin menembus skuat inti Singo Edan. Sebab, di lini tengah Arema bercokol nama-nama seperti Ahmad Bustomi, Juan Revi, Sengbah Kennedy, Hendro Siswanto, I Gede Sukadana, juga Ferry Aman Saragih.

"Saya mengawalinya dari Akademi Arema. Saya menikmati proses ini, semuanya memang butuh waktu. Tidak ada yang instan," pungkas pemain yang musim ini memakai nomor punggung 89 tersebut.
rema Cronus akan segera menghelat pertandingan perdana di Indonesia Super League (ISL) 2015 pada 21 Februari 2015. Seminggu sebelumnya atau 15 februari 2015 launching tim akan dilakukan termasuk jersey yang akan dikenakan.
Meski masih beberapa hari lagi untuk launching namun sudah ada beberapa bocoran tentang jersey yang akan digunakan oleh skuad Singo Edan. Ada tiga bocoran kostum yang telah diproduksi oleh specs untuk dipakai Ahmad Bustomi dkk
- See more at: http://ongisnade.co.id/2015/02/12/inikah-jersey-arema-di-musim-2015#sthash.RLCpQiy4.dpuf

Panpel Arema Rilis Harga Tiket Launching

Launching tim dan jersey Arema bakal dihelat di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (15/2) sore. Panpel Arema telah merilis harga tiket untuk menyaksikan launching yang dibalut dengan laga ujicoba itu
.
"Dengan mempertimbangkan momentumnya, kita tidak memasang harga yang mahal. Untuk tiket ekonomi kami jual seharga Rp 15 ribu," terang Ketua Panpel Arema, Abdul Haris.
Sementara itu, tiket VIP dan VVIP dibandrol dengan harga yang sama, yakni Rp 75 ribu. Dengan bandrol harga yang cukup terjangkau ini, harapannya stadion dipenuhi oleh kehadiran Aremania.
Setelah melaunching tim dan jersey, skuat Arema dijadwalkan melakoni laga ujicoba melawan Persepam Madura Utama. Kick off laga ini direncanakan dihelat mulai pukul 16.00 WIB.

"Seperti biasa, tiket bisa didapat melalui korwil, kantor Arema dan loket tiket di Stadion Kanjuruhan. Kita juga memakai regulasi kepanpelan seperti laga ISL," tutup Haris.

Cerita Pendek Aremania - Langkah-langkah Kecil dari Timur



Di tengah keterbatasan, semangat, cinta damai, memakai hati nurani, walaupun di atas truk ataupun pick up...

Jam dinding yang terpasang di dinding kelas sebuah SLTP di Kecamatan Tumpang menunjukkan pukul 10.30 siang. Di sela-sela berlangsungnya pelajaran matematika Terlihat seorang anak terlihat gelisah menunggu jam pulang. Berkali-kali dia melihat jam dinding lalu menggaruk-garuk kepala. Kemudian berkata pada teman sebelahnya “Waduh yo opo se ? jam orip iki jarene ngalup isuk lha kok yah mene durung muleh ae !”. “Yo sabar tah emang kate lapo awakmu ?” Ratna yang berada di sebelahnya balik bertanya pada Daus. “Iki lho Rat, ayas kate nang Kepanjen,” jawab Daus. “Acara opo nang Panjen apel tah ?” Ratna bertanya lagi.

Belum sempat menjawab tiba-tiba terdengar suara dari depan “Heh Daus coba kamu maju ke depan jawab yang no 11 cepat sekarang !” suara pak guru yang menggelegar membuat Daus tersentak. “Iya pak” jawab Daus sambil maju ke depan. Teman-temannya lainnya hanya cekikikan menahan tawa. Saat tangan Daus menggoreskan kapur ke papan tulis tiba-tiba, teeeeeeeeeeeetttttt titeititet bel tanda pulang berbunyi. “Alhamdulillahirobil alamin akhire ngalup ker !” sambil bergaya ala Fakhrudin ketika memasukkan bola ke gawang lawan.

“Heh Sul... Ssamsul semayanan ndek ngarepe masjid yo ? Ojo lali kandanono arek-arek,” kata Daus sambil berlari. “OYI THOK WES ojo kuatir,” jawab Samsul.

Jarak dari rumah ke sekolah memang tak terlalu jauh hanya di pisahkan oleh lapangan sepak bola. Daus berlari menyusuri lapangan dan melompat di atas sungai dekat kantor Pegadaian kemudian sampailah ia di rumahnya.

“Us lapo kok ngos-ngosan ?” tanya emaknya ketika melihat Daus datang . “Kulo bade ningali Arema mak,” jawab Daus. “Awakmu duwe duit ?” emaknya bertanya lagi. “Nggadah mak, empun kuatir lha angsale sadean layangan kulo simpen damel ningali Arema,” jelas Daus. “Oh ya wis, lak ngunu sing penting ati-ati ojo macem-macem, sholat dikek kono Us,” kata emaknya. “Inggih Mak,” jawab Daus.

Setelah selesai sholat, menyiapkan bekal 2 bungkus nasi ke dalam tas dan memakai kaos bertuliskan AREMA INDONESIA, Daus berpamitan pada emaknya, “Mak kulo berangkat rumiyen, bapak ten pundi ?”. “Bapakmu sik nang tegal engkok tak omongno ati-ati ndek dalan yo nak ojo bengi-bengi lek muleh,” kata emaknya sambil mencium kening Daus. “Assalamu’alaikum Mak!” ucap Daus sambil berlalu menuju depan masjid tempat dia janjian dengan teman-temannya.

Sampai di depan masjid ternyata teman-temannya sudah siap dengan atribut khas Arema. Sudah menunggu di situ Samsul, Dedi, dan Paidi. Sementara itu beberapa Aremania sudah berlalu lalang menggunakan kendaraan bermotor menuju Kanjuruhan.

“Rek ngenteni opo maneh iki ?” tanya Daus pada teman-temannya. “Loh yo opo se koen iku yo ngenteni gandolan tah mosok ngenteni taksi, iku lak menteri hahaha...,“ jawab Dedi sambil tertawa. Setelah lama berdiri di depan Masjid dan menanti ada mobil terbuka yang mau di tumpangi akhirnya datang juga pick up kosong arah Gadang yang bersedia berhenti. Tanpa pikir panjang keempat remaja tersebut langsung melompat naik.



“Mugo-mugo ae gak udan yo rek ? Lek udan lak kluncum iki engkok,” kata Paidi ke teman-temannya. Teman-teman yang lain hanya mengangguk. “Us awakmu maeng jan untung yo kaet nyekel kapur lha kok bel e muni,” kata Samsul pada Daus. “Hahaha iyo Sul padahal aku jan wis ndredeg gak karu-karuan,” jawab Daus. “Oh iyo rek duit gawe tuku tiket wis podo nggowo kan ?” tanya Dedi pada teman-temannya. “Yo iyo tah lek gak duwe duit gawe tuku tiket yo gak kiro nekad ndelok ayas !” jawab Paidi di sertai anggukan kepala teman-teman lainnya. Di atas pick up mereka terus ngobrol dan bercanda. Pick up melewati jalan raya yang di kanan kirinya dihiasi sawah yang menghijau seperti sawah dalam lukisan.

Ternyata pick up tidak sampai Gadang dan harus berhenti di pertigaan Madyopuro. “Lek suwun yo ? Salam Satu Jiwa pokoke,” teriak Daus. “Salam nang bojo ambek anak-anake sampeyan,” kata Dedi. “ Hahahahaha oyi le tak dungakno Arema nganem ati-ati yoooo !” kata pak sopir sambil berlalu rupanya mau ke arah Ampeldento.

Sambil menungggu ada tumpangan mereka berjalan. Dari arah pertigaan ada segerombolan Aremania satu truk penuh tak tersisa sedikitpun sepertinya di carter orang satu RW bernyanyi. “Arema calon Juara Juara Liga Indonesia Arek Malang ! Alhamdulillah !“. Beberapa di antaranya ada yang meneriaki keempat anak tersebut, “Hey ker tak dikek yooo tak enteni ndek Kanjuruhan.” ” Oyi,” jawab keempat anak tersebut secara bersamaan. “Lek akeh sing nyopo ngunu koyok kabeh iku dulur yo ker ?” kata Daus pada kawan-kawannya. “Iyo Us rasane koyok tentrem ngunu nang ati,” jawab Paidi.

***

Setelah berjalan sekitar satu kilometer akhirnya ada mobil pick up yang mengangkut sayur berhenti untuk memberi tumpangan. Dalam pick up tersebut terlihat seorang nenek tua duduk di sela-sela karung tomat. “Bade ten pundi mbah ?” kata Samsul mencoba membuka pembicaraan. “Iki loh nak kate nang Blitar lha iki aku yo nunut koyok awak-awakmu iku aku kate muleh nang Blitar,” jawab nenek tua tersebut. “Lah niku wau dugi pundi mbah ?” tanya Daus. “Iki maeng nang Pakis kono sambang nang dulur lha kok duitku ilang,” jawab nenek tua tersebut sambil sedikit berkaca-kaca matanya.

Setelah mendengar percakapan nenek tua tersebut keempat remaja tadi langsung bertatapan. Mereka tertegun mendengar kisah sang nenek. Kemudian Daus berbicara lirih pada teman-temannya “Ker yo opo iki ? Kiro-kiro ono duit lebih gak ?” “Ehmmmm... ono si Us tapi kene lak gak iso kiro-kiro iki luweh opo gak duite, lha lek tuku tiket ndek calo oleh larang yo opo ?” kata Samsul. “Wes ngene ae ker, yo opo lek di itung-itung dikek kabeh iku total duite orip ?” kata Paidi.

Setelah menghitung uang yang ada dalam saku masing-masing akhirnya mereka mendapatkan jumlah Rp 80.000,-. Setelah menimbang-nimbang akhirnya mereka berniat memberikan Rp. 20.000 pada sang nenek. “Mbah niki kulo nggadah yotro namung sekedik monggo damel mbah mawon,” kata Paidi. “Loh nak lha terus awakmu iki engko yo opo ? Duwe duit ?” nenek balik bertanya. “Empun mbah panjenengan beto mawon damel sangu ten Blita,” Dedi berkata lirih. “Ya wis nak suwun, Gusti Pangeran sing mbales,” jawab sang nenek sambil terisak. Keempat remaja tadi berpandangan terharu.

Di perjalanan sang nenek bercerita tentang perjalanan hidupnya yang ternyata sebetulnya dia adalah orang berada, yang nekad pergi ke Malang hanya karena ingin bertemu saudaranya tanpa merepoti anak dan cucu-cucunya yang menjadi pengusaha. Tak terasa mendengar kisah sang nenek ternyata pick up sudah sampai pada daerah Kendalpayak sebentar lagi memasuki daerah Kepanjen. Arus kendaraan mulai menumpuk, macetpun tak terlelakkan lagi. Pick up berjalan pelan merambat. Setelah berpamitan dan menyalami sang nenek merekapun turun di pertigaan Kepanjen arah stadion. Sang nenek tampak melambaikan tangan dari kejauhan.

***

Akhirnya mereka sampai di sekitar stadion Kanjuruhan “Waduh yo opo ke iki ? Mugo-mugo ae gak oleh tiket sing laham. Mosok mentolo calo-calo iku nang arek koyok awake dewe iki ?” kata Daus pada teman-temannya. Dari kejauhan terdengar suara calo berteriak bersautan “Tiket... tiket... tiket“. “Orip sam ?” tanya Dedi pada salah seorang calo. “Duapuluh ubir ae sam !!!” kata si calo. “Heeeeeehhhhh… Opo ? Mosok mundake akeh temen asline kan Hulupes ubir ae ?” kata Daus sedikit geram. “Lha kabeh sak munu sam iko ndek kono tambah Ewales ubir!” kata si calo.

Setelah berputar-putar mencari tiket akhirnya mereka melihat di loket stadion ada tulisan “TIKET EKONOMI MASIH TERSEDIA HARGA 10 RIBU SAJA”. Melihat tulisan tersebut mereka langsung berlari menuju loket dan mendapatkan tiket. Akhirnya tiket bertuliskan "Piala Indonesia Arema Indonesia vs Persijap Jepara" berada dalam genggaman.

Setelah mengantri beberapa saat merekapun bisa masuk ke stadion. Stadion sudah penuh sesak dengan puluhan ribu Aremania. Gemuruh nyanyiannya terasa sampai ke dalam dada berdegup kencang ke dalam jiwa para Aremania. Keempat remaja tersebut mengambil tempat di bawah skor. Mereka sengaja mengambil tempat di situ karena memang ingin bergoyang dan menyanyi dekat dengan sang Conductors Yuli Sumpil.

Pertandingan berlangsung seru sampai turun minum unggul Arema Indonesia 2-0. “Iki loh rek aku gowo bontot 2, kembul ae yo ?” kata Daus. “Wah iyo Us ngunu lak iso hemat ta,” kata Dedi. Ketika akan membuka bungkusan Samsul menoleh ke kiri melihat ada seorang bapak dan anaknya tampak kebingungan mencari penjual nasi. Ternyata nasi memang sudah habis. “Ker deloken iku saakene wong iku ambek anake koyoke luwe yo ?” kata Samsul pada teman-temannya. “Wis kekno wis kene kembul iki ae sak bungkus gawe arek 4 iki loh uakeh segone age kekno Sul !” kata Daus.

“Pak niki mawon sekul panjenengan tedo pun,” kata Samsul menawari seorang bapak di sampingnya. “Wah suwun le, piro iki ?” kata sang bapak. “Waduh mpun pak panjenengan beto mawon !” kata Samsul.

***

Akhirnya satu nasi bungkus di lahap habis oleh empat anak tadi karena yang satu di kasihkan pada bapak di sampingnya. Pertandingan berjalan seru kedua tim menampilkan permainan cantik. Aremania pun tak henti-hentinya memberikan dukungan mereka menari dan bernyanyi sepanjang pertandingan. Peluit panjang di bunyikan oleh wasit Jimmy Napitupulu dengan skor akhir 3-0 untuk kemenangan Arema. Aremania pun berpesta ,sang pelatih Robert Rene Albert mengajak para pemain untuk ke tengah lapangan mereka menyapa Aremania dan mengucapkan terimakasih atas dukungannya.

***

Setelah berdesak-desakan dalam stadion akhirnya Daus, Samsul, Dedi, dan Paidi bisa keluar dari stadion. Mereka berjalan menyusuri jalan yang penuh sesak Aremania yang kebanyakan membawa roda dua. “Wah yo opo iki ker duit 20 ubir kiro-kiro iso gak di gawe muleh nang Tumpang arek 4 ?” tanya Dedi pada teman-temannya. “ Yo mugo-mugo ae iso Ded, ayo wes sing penting uklam dikek nang prapatan !” jawab Paidi.

Akhirnya setelah berjalan jauh sekitar 2 kilometer mereka berempat sampai di perempatan Kepanjen dan nasib baik menghampiri mereka, karena langsung mendapat tumpangan truk yang mengangkut kuli bangunan. Di atas truk mereka berbincang-bincang dengan para kuli bangunan tentang pertandingan Arema tadi. Tak terasa hingga akhirnya keempat anak tadi harus terpaksa turun karena truk harus belok di dekat masjid Sabilillah Malang. Meski begitu mereka sangat beruntung karena mendapat tumpangan dengan jarak cukup jauh.



Hari sudah petang. Jam di depan sebuah toko elektronik menunjukkan pukul 19.00 WIB. Keempat anak tadi berjalan menyebrang jalan ke arah pertigaan diiringi gemerlapnya sorot lampu kendaraan. Segerombolan anak punk menyapa mereka “Yo opo Arema ?” Nganem ta ?”. “Oyi bos ! Nganem 3-0,” jawab Samsul. “Kate ngalup nang ndi iki ?”, Tanya salah seorang anak yang mengenakan jaket bertuliskan Botol’s. “Kate nang Tumpang iki jez,” jawab Daus. “Loh entenono kene dikek mariki ono pick up ngusung kayu, jarene wong Tumpang. Lha iku sek diparkir ndek kono mariki tak omongno tenang ae !” kata salah seorang anak punk yang berambut mohawk di semir biru.

***

Satu persatu kayu di naikkan ke atas pick up. Terlihat keempat anak membantu seorang bapak berkopiah putih turut serta menaikkan kayu. Brem... brem... mesin pick up di nyalakan. Pick up kemudian berjalan sering lambaian tangan Daus, Samsul, Dedi, dan Paidi kepada anak-anak Punk di atas trotoar. “Lek nang Tumpang ojo lali mampir nang hamure ayas yoooo ker !” teriak Dedi dari atas pick up. Lelah, letih, debu yang melekat dalam tubuh, sepertinya tak menjadi masalah buat mereka. Demi suatu kebanggaan yang coba mereka pertahankan meski di tengah keterbatasan.


 Cerpen adalah cerita fiksi, menerjemahkan cerita fiksi secara sederhana berarti membayangkan, berandai-andai menuliskan apa yang kita bayangkan. Cerpen ini sebelumnya sudah diposting di note Facebook milik Ovan Setiawan, dibuat tanggal 24 April 2010. Ingin tahu lebih lanjut tentang penulis bisa follow @aprikurs

LAUNCHING - Urung Lawan Liverpool, Arema Jajal MU

Dalam Launching tim dan jersey, Minggu (15/2) sore, skuat Arema dipastikan akan melakoni sebuah laga ujicoba. Persepam Madura Utama dipilih sebagai lawan tanding yang pas bagi Victor Igbonefo dkk.

Sebelumnya, Arema direncanakan melawan Liverpool U-21 yang akan melakukan tur ke Indonesia. Namun karena tak ada kepastian dari promotornya, maka dipilihlah tim lokal Indonesia.

Persepam MU sendiri merupakan eks tim Indonesia Super League (ISL) yang musim lalu terdegradasi ke Divisi Utama.Saat ini mereka dilatih oleh salah satu legenda Timnas Indonesia, Widodo C Putro.

"Semua tim ISL enggan mengikuti acara launching Arema yang terlalu mepet dengan jadwal kick off," terang Media Officer Arema, Sudarmaji, dilansir Malang Post.

Launching ini akan dihelat di Stadion Kanjuruhan Malang sejak siang hari. Setelah merilis jersey terbaru dan nama-nama penggawa Arema, mereka akan ditantang Persepam mulai pukul 16.00 WIB.

Batal Ke AFC Cup, Arema Merasa Beruntung

Batalnya tim berlaga di AFC Cup musim ini tak membuat manajemen Arema kecewa. Justru manajemen Singo Edan mengaku beruntung karena kondisi ini.

Sebelumnya, klub kebanggaan Aremania ini menjadi kontestan cadangan AFC Cup 2015. Namun karena Persib Bandung kalah 4-0 atas Ha Noi T&T di playoff Liga Champion Asia, peluang Arema melayang.

"Bukannya kami jadi peramal. Tapi sejak awal kami persiapan tim untuk fokus di kompetisi domestik," ujar General Manager Arema, Ruddy Widodo dilansir BOLANET.

"Kompetisi domestik musim ini kan ada dua (ISL dan Piala Indonesia). Itu sudah cukup menguras tenaga. Tapi kami tetap berupaya tampil maksimal di dua ajang tersebut," imbuhnya.

Persib dan Persipura selaku juara dan runner-up Indonesia Super League (ISL) 2014 berhak atas tiket ke AFC Cup 2015. Sementara Arema harus menunda mimpinya kembali ke kompetisi Asia hingga musim selanjutnya.


Jumat, 06 Februari 2015

Pelatih Arema Sambut Baik Kembalinya Kurnia Meiga

Wearemania.net - Sejak sesi latihan di Lapangan Futsal Champion Tidar, Rabu (4/2) lalu, Kurnia Meiga sudah menampakkan batang hidungnya. Kiper utama Arema itu sudah kembali berlatih reguler bersama skuat Singo Edan.

Menurut keterangan tim pelatih, kondisi cedera Meiga terus membaik secara signifikan. Bahkan bisa dibilang kiper 24 tahun ini sudah sembuh 100 persen dari cedera.

"Saya senang Meiga sudah bisa kembali ikut berlatih bersama tim mulai Rabu (4/2) kemarin," ungkap pelatih Arema, Suharno saat ditemui WEAREMANIA usai memimpin latihan, Jumat (6/2).
"Dari keterangan dokter tim, kondisinya sudah lebih baik dari sebelumnya. Kita harapkan dia segera kembali ke performanya semula," imbuh pelatih berlisensi A AFC ini.

Dengan sembuhnya Meiga, persaingan di posisi orang terakhir di bawah mistar gawang Arema bakal semakin memanas. Pasalnya, selama pra-musim, performa Kadek Wardana sebagai kiper penggantinya juga lumayan mencuri perhatian.

Panpel Arema Terinspirasi Era Juara ISL 2009-2010

Wearemania.net - Banyak tantangan yang harus dihadapi Panpel pertandingan Arema untuk kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015. Terutama mengenai fakta bahwa pendapatan Arema dari sektor tiket dari musim ke musim terus mengalami penurunan.

Untuk musim 2015, Abdul Haris selaku Ketua Panpel Arema berharap bisa menyamai pemasukan di musim 2009-2010. Kala itu Arema yang dilatih oleh Robert Albert meraup pemasukan kotor hingga Rp 15 Miliar lebih semusimnya.

"Musim lalu (2014) pemasukan kita hanya Rp 5,3 Miliar, sebelumnya (musim 2012-2013) Rp 8,3 Miliar. Jadi terus ada penurunan, banyak faktor yang mempengaruhi, terutama perubahan format ke dua wilayah," ungkapnya kepada WEAREMANIA.

Keputusan PT Liga Indonesia kembali memutar kompetisi satu wilayah musim 2015 ini disambut baik oleh Haris. Menurutnya, 17 laga kandang di Stadion Kanjuruhan Malang akan dimaksimalkannya untuk menyamai kesuksesan Panpel di era Arema juara ISL 2009-2010.

"Dengan kembalinya format kompetisi ke satu wilayah musim ini, didukung materi pemain yang ada, kita berharap penonton full, sehingga pendapatan klub juga bertambah. Setidaknya kita bisa kembali menembus pendapatan Rp 15 Miliar," pungkasnya

Igbonefo: Tak Ada Lagi Yang Bisa Remehkan Arema

 
Wearemania.net - Pemain bertahan Arema Cronus, Victor Igbonefo mengklaim bahwa semua tim saat ini akan waspada saat melawan Singo Edan. Menurutnya, kini tak lagi diremehkan tim lain.

Pada pramusim ini, banyak pihak memang yang meragukan kekuatan Arema pasca perginya tiga pemain andalan musim lalu, yakni Gustavo Lopez, Alberto Goncalves dan Thierry Gathuessi. Namun dikatakan Igbonefo bahwa Singo Edan membuktikan tetap berbahaya dengan menjuarai turnamen pramusim.

"Saya membaca banyak media sesaat sebelum dan sesudah pramusim tentang Arema. Awalnya banyak yang meremehkan Arema karena kehilangan tiga pemain musim lalu, tetapi saya percaya pelatih bisa mengembalikan kondisi tim ini menjadi tim yang tetap bagus," ujarnya.

"Di tiga turnamen pramusim kami bermain bagus, sehingga itu membuktikan kami tetap kompak seperti musim lalu. Jadi kini tak ada lagi yang meremehkan Arema," tandasnya.

Seperti diketahui, Arema sukses meraih tiga trofi jelang bergulirnya ISL 2015. Setelah memenangkan trofeo Persija dan juga juara SCM Cup 2015, Arema sukses meraih gelar Inter Island Cup 2014 usai mengalahkan Persib Bandung.

Sengbah Kennedy Siap Bawa Arema Juara

Wearemania.net - Sukses membawa Arema Cronus menjadi juara Inter Island Cup 2014 tak membuat Sengbah Kennedy puas. Gelandang asal Liberia ini mengaku berhasrat membawa klub anyarnya itu berprestasi di Indonesia Super League 2015.
"Saya senang bisa membawa Arema menjuarai IIC," ujar Kennedy.
"Saya berharap bisa terus membawa Arema berprestasi musim depan," sambungnya.
Kennedy sendiri merupakan pencetak gol kemenangan Arema Cronus pada ajang IIC 2014, yang baru dihelat awal Februari 2015 lalu. Pada laga kontra Persib itu, Arema berhasil menang dengan skor 2-1.
Sementara itu, Kennedy mengaku kian padu dengan tim besutan Suharno ini. Karenanya, dia optimistis bisa tampil kian baik ke depannya.
"Saya akan berupaya memberikan yang lebih baik lagi bagi Arema," tandas Kennedy.